Fungsi dan jenis Obeng

Obeng adalah perlengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai pengencang maupun pengendur berbagai komponen.
Sebetulnya jenis obeng yang banyak digunakan terbagi menjadi  tiga jenis , yaitu: 

1. Obeng kembang bermata sekrup silang;
2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih;
3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.

Tapi yang banyak diketahui, satu jenis obeng hanya memiliki satu fungsi. Ini bisa dilihat dari satu mata sekrup pada satu obeng. Namun sekarang ada obeng yang memiliki kelengkapan mata sekrup berbeda. Mata sekrup ini bisa dibongkar-dipasang sesuai kebutuhan. Berbagai model obeng sebagai berikut:



1. OBENG RATCHET 
Bentuknya mirip pistol. Gagangnya bisa menyimpan mata sekrup. Dilengkapi tiga sekrup seperti kembang, pipih, dan sok. Untuk mengganti sekrup, cukup bongkar-pasang bagian ujung obeng. Dengan sistem ratchet --penyetelan dan pemasangan satu arah-- pekerjaan bisa cepat tuntas. Kelemahannya, bagian penyetelan cepat aus.


2. OBENG ELEKTRIK
Alat pemutar sekrup memakai tenaga elektrik. Jadi, Anda tak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Cukup pencet tombol start, alat pun bekerja. Alat ini dibantu oleh batere yang bisa diisi ulang. Kelengkapannya berupa mata sekrup kembang dan plat. Beratnya 1,2 kg, dengan daya rata-rata 7,2volt. Kelemahannya, batere cepat lemah jika keliru mengisi ulang.



3. OBENG FLEKSIBEL 
Desainnya unik, berbentuk seperti pulpen. Anda bisa menjepitkannya di saku baju. Dilengkapi oleh dua mata sekrup: kembang dan pipih. Anda bisa menggunakan kedua sekrup secara bergantian sesuai kebutuhan. Caranya, ganti sekrup secara bolak-balik. Kelemahannya, bagian penjepit mudah kendur atau lepas.





4. OBENG BERBADAN LENTUR 
Anda kesulitan memutar sekrup di bagian sudut lemari? Obeng berbadan flesksibel ini solusinya. Badannya besi lapis chrome vanadium yang mudah dilekuk-lekuk seperti rotan. Kelengkapan mata sekrup: kembang, plat, dan sok. Yang satu sekrup juga ada. Kelemahannya, untuk objek yang keras tak begitu kuat.

5. OBENG GAGANG STABIL 
Bentuknya seperti hutuf “T”, memudahkan Anda menggenggamnya dan lebih stabil. Badan dari besi lapis chrome vanadium. Gagangnya dari plastik. Kelengkapan mata sekrup: kembang, sok, dan pipih. Kelemahannya, gagang mudah pecah atau retak jika objek terlalu keras.






6. OBENG BERMAGNET
Ujung mata obeng memiliki magnet untuk menarik sekrup yang jatuh. Ada dua pilihan bentuk: yang berbadan panjang dan yang kecil. Yang panjang mudah menjangkau objek. Gagangnya dari karet dan bertekstur kotak-kotak, sehingga tak licin. Yang kecil untuk objek yang sulit dijangkau oleh tangan. Agar tak mudah lepas, gagang plastik dibuat lekukan garis lurus.






7. OBENG AKSESORI 
Khusus untuk memutar sekrup yang melekang dari benda-benda aksesori, seperti kaca mata, arloji, dan handphone. Kelengkapan sekrup: kembang dan pipih. Badan dari besi, dan gagang dari plastik. Kelemahannya, gagang plastik mudah retak.
Jumat, 05 Juli 2013

Proses kerja mesin bubut

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik. 


Benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang (jaw) pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center yang lain. 

Gerak rotasi benda kerja akan menghasilkan gerak potong, sementara pahat yang dibawa oleh eretan pada arah translasi sejajar dengan sumbu spindel dan sumbu putar benda kerja akan menghasilkankan gerak makan.  

Mesin bubut dirancang terutama untuk dapat membuat benda kerja dengan bentuk dasar silindrik, misalnya membuat poros silindrik, poros kerucut (tirus), lubang silindrik dan membuat ulir. Di samping mampu membuat benda kerja silindrik, mesin juga juga mampu mengerjakan bentuk-bentuk lain, seperti meratakan permukaan dan proses knurling
 
 Kemampuan Yang Dapat Dilakukan Oleh Mesin Bubut


Jenis jenis pembubutan yang bisa dikerjakan mesin bubut
1. Pembubutan tepi (facing)
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.

2. Pembubutan silindris (turning)
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.

3. Pembubutan alur (grooving)
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.

4. Pembubutan tirus (chempering)
Adapun caranya sebagai berikut :
• Dengan memutar compound rest
• Dengan menggeser sumbu tail stock
• Dengan menggunakan taper attachment.

5. Pembubutan ulir (threading)
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.

6. Drilling
Membuat lubang awal pada benda kerja

7. Boring
Memperbesar lubang pad benda kerja.

8. Kartel (knurling)
Membuat profil atau grif  pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak licin.

9. Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja.
 

Proses keja Mesin Bubut

Ada tiga proses yang dihasilkan oleh mesin bubut diantarnya adalah:
1. Proses Kerja Mesin Bubut
Gerak potong dilakukan oleh benda kerja secara rotasi sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat secara translasi.

2. Input Dari Proses Mesin Bubut
Penggerak dari mesin bubut adalah motor listrik. Daya menjadi transmisi diteruskan transmisi I dan II.
Daya yang diteruskan melalui transmisi I akan menggerakan spindle, cekam dan benda bekerja.
Sedangkan daya yang diteruskan pada transmisi II, diubah menjadi gerak translasi oleh poros pembawa.

3. Output Dari Proses Mesin Bubut
Proses dari mesin bubut menghasilkan :
a. Benda kerja yang sudah dibentuk sesuai dengan keinginan.
b. Geram (sisa hasil pemotongan).
 
 
 
 Sumber: http://www.kuliah.file-edu.com/
Rabu, 03 Juli 2013

Cara menggunakan Tubing cutter

Alat pemotong pipa ada 2 macam yaitu tubing cutter dan gergaji (hacksaw). Yang perlu diperhatikan pada saat memotong pipa adalah jangan sampai kotoran-kotoran masuk dalam system waktu memotong pipa. Untuk memotong pipa dengan tubing cutter, pipa dimasukan antara  roller dan  cutting whell. Tightening knop berfungsi untuk menyesuaikan dengan diameter pipa yang dipotong.

 Tubing Cutter
Bila roda pemotong ditukar dengan roda penekan yang tumpul, maka fungsi tubing cutter akan berubah menjadi memperkecil ujung diameter pipa, sehingga dapat disambung dengan pipa yang lebih kecil.
 Cara potong pipa

Semoga bermanfaat
Selasa, 02 Juli 2013

Teknik Pengelasan

Mengelas adalah salah satu cara menyambung dua bagian logam ara perrnanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas ini diperlukan untuk mencairkan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai bahan pengisi. Setelah dingin dan membeku, terbentuklah ikatan yang kuat dan permanen.

Dalam konstruksi yang rnenggunakan bahan baku logam. hampir sebagian besar sambungan-sambungannya dikerjakan dengan cara pengelasan. Sebab dengan cara ini dapat diperoleh sambungan yang lebih kuat dan lebih ringan dibanding dengan keling. Di samping itu, proses pembuatannya lebih sederhana.


Dewasa ini teknologi pengelasan telah berkembang begitu pesat lebih dan 40 Jenis pengelasan telah dikenal orang dan digunakan dalam praktek penyambungan logam. Karena begitu banyaknya jenisjenis pengelasan maka dibuatlah kiasifikasi. Menurut cara pelaksanaan sambungannya, proses pengelasan dikiasifikasikan menjadi:

(1) las lumer (las cair)

(2) las tahanan listrik

(3) solder atau brazing



A. LAS LUMER (LAS CAIR)

Pada proses las cair bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan berpadu satu sama lain. Untuk jenis-jenis sambungan tertentu las cair ini kadang-kadang tidak diperlukan kawat las, sehingga yang dicairkan hanyalah bagian bahan dasar yang akan disambungkan saja.


Cara Pengelasan yang termasuk las cair

1. Las gas

Las gas adalah cara pengelasan di mana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh dan nyala api pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen (zat asam). 
Bahan bakar gas yang biasa digunakan pada pengelasan gas adalah gas asetilin (gas karbit). Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan suhu terlalu tinggi digunakan jenis gas lain, misalnya propan, gas alam (methan) dan LPG(Liquid 
Petroleum Gas). Gas-gas tersebut mempunyai nilai panas yang lebih rendah dari gas asetilin.


Las gas yang menggunakan bahan bakar asetilin lebih populer disebut las asetilin atau las oksi-asetilin atau las karbit.


Las asetlin

Las asetilin (las karbit) adalah cara pengelasan dengan menggunakan nyala api yang didapat dari pembakaran gas asetilin dan oksigen (zat asam).


Seperti halnya cara pengelasan yang lain, las asetilin digunakan untuk menyambung dua bagian logam secara permanen. Dalam penyambngan dua logam ini, dapat dilakukan tanpa bahan pengisi atau dengan tambahan bahan pengisi. Hal ini bergantung pada ketebalan pelat yang disambungkan dan jenis sambungan yang diinginkan.


Selain digunakan untuk menyambung dan menyolder, las asetilin dipaki juga untuk pemotongan logam. Untuk pengelasan (menyambung) digunakan pembakar (torch), sedangkan untuk memotong logam digunakan pembakar pemotong (cutting torch).


2. Las listrik

Las listrik atau las busur adalah cara pengelasan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panasnya. Beberapa macam proses las yang termasuk pada kelompok las listrik adalah :

a.Las listrik elektroda karbon

b.Las listrik dengan elektroda berselaput

c.Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)

d.Las listrik MIG (Metal Inert Gas)

e.Las listrik busur rendam (Submerged)


B. LAS TAHANAN LISTRIK

Las tahanan listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan (hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini digunakan pada las titik, las tekan atau las roll.


C. SOLDER ATAU BRAZING

Penyolderan adalah cara penyambungan logam dibawah pengaruh penyaluran panas dengan bantuan logam menyambung (solder) yang mempunyai titik lebur lebih rendah daripada logam yang akan disambingkan. Pada proses solder atau brazing, hanya bahan penyambungannya saja yang dicairkan, sedang bahan dasarnya dipanaskan sampai suhu cair bahan penyambungan tersebut.


Sebagai alat pemanas untuk penyolderan ini dapat digunakan pipa hembus, pemanas listrik, atau alat pembakar yang biasa digunakan dalam las gas (las asetilin). Pelapisan permukaan (mempertebal permukaan) termasuk juga proses pengelasan, bahan pelapis yang dilapiskan pada permukaan benda dapat berupa kawat las atau serbuk las.


Dari beberapa cara pengelasan yang disebutkan di atas, yang akan dibahas lebih mendalam pada buku ini adalah:

1.Las gas, lebih khusus lagi las asetilin, termasuk cara pemotongan dengan las asetilin dan brazing.

2.Las listrik, khususnya las listrik dengan elektroda berselaput.

Kedua cara pengelasan ini lebih luas pemakainya, mudah penggunaannya, dan relatif murah peralatannya dibanding cara pengelasan lain.

Cara Kerja Chain Hoist

Dengan munculnya revolusi dalam teknologi ada memiliki beberapa atau modifikasi lain di mesin yang berbeda yang kita gunakan tetapi cara dasar berfungsi tidak dapat diubah. Ada begitu banyak hal yang ada di dunia ini yang fungsi dapat disempurnakan dan dimodifikasi sampai batas tertentu tetapi Anda tidak bisa mengubahnya sangat. Satu hal sehingga dapat terdaftar adalah Chain Hoist.

Sebuah hoist adalah perangkat yang digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban melekat padanya dengan sarana roda mengangkat atau gendang. Pencabutan beban dilakukan dengan tali atau kawat yang mengitari roda atau drum. Roda atau drum dapat menggunakan listrik untuk operasi atau dalam beberapa kasus mungkin juga dapat dioperasikan secara manual. Seiring dengan drum dan kawat, yang lain bagian integral dari hoist adalah media lifting yang digunakan. Para media mengangkat berbeda yang digunakan adalah rantai, serat atau tali kawat. Kail juga tersedia di mana beban terpasang.
Salah satu jenis yang paling umum digunakan di seluruh dunia adalah hoist Chain Hoist. Jenis yang umum digunakan adalah dioperasikan secara elektrik. Dalam hal ini jenis hoist, rantai yang digunakan sebagai media angkat. Berikut ada rantai tertutup yang membentuk lingkaran yang akhirnya mengangkat beban. Katrol juga dilampirkan dengan hoist untuk mengangkat beban. Sejumlah katrol kecil dan besar ditemukan dalam rantai kerekan.
Untuk meningkatkan beban, rantai harus ditarik. Ketika ditarik, katrol besar menarik lebih rantai dari apa yang dibutuhkan oleh sisi yang lebih kecil memfasilitasi awal prosedur mengangkat. Berbagai bidang aplikasi rantai hoist terdiri dari industri besar yang manufaktur dan konstruksi.

Kerja dari rantai hoist dapat dipahami dari hal-hal berikut:
  • Menggunakan gigi untuk melipatgandakan kekuatan.
  • Sebuah rantai hoist ketika dioperasikan dengan tangan membutuhkan operator untuk menarik rantai lingkaran cahaya di samping.
  •  Ini ternyata mekanisme gigi dalam untuk mengubah rantai katrol.
  • Ketika katrol ini berubah, itu menimbulkan rantai berat yang biasanya memiliki pengait di ujungnya.
  • Dengan menarik rantai lingkaran cahaya, manual hoist sebenarnya mampu meningkatkan kekuatan yang sedang diterapkan oleh rantai berat.
  • Hal ini disebabkan oleh rasio gigi dalam manual chain hoist.
  • Pekerjaan mekanik yang dilakukan oleh operator adalah sama dengan kerja yang dilakukan oleh rantai angkat berat
Prosedur yang ditetapkan juga dapat diotomatisasi dengan menggunakan Rantai dioperasikan secara elektrik Hoist. Jadi menyederhanakan banyak beban kerja angkat.

Contact

untuk info lebih lanjut bisa hubungi:
081311109302 / 02130024528

Yenny / Karya Abadi Teknik
LTC Glodok Lantai GF 2 C28 No. 6
Jl. Hayam wuruk, Jakarta
email : yenny_karyaabadi@yahoo.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

- Copyright © news - Powered by Blogger - Designed by KAT -